![]() |
11. Orang yang Mengaku Allah Sebagai
Satu-satunya Tuhan, maka Ia Akan Merasakan Lezatnya Iman
عَنْ
الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ
بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا
25- Dari Abbas bin Abdul Muthallib RA,
bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang akan merasakan
kelezatan iman, jika ia rela menjadikan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama
dan Muhammad sebagai Rasul." {Muslim
1/46}
12. Empat Tanda Orang Munafik Sejati
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ
فِيهِ خَلَّةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْ نِفَاقٍ حَتَّى يَدَعَهَا
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا
خَاصَمَ فَجَرَ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِ سُفْيَانَ وَإِنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ
مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ
26- Dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata, "Rasulullah SAW
bersabda, 'Barangsiapa tertanam dalam dirinya empat hal, maka ia benar-benar
seorang munafik sejati, dan barangsiapa dalam dirinya terdapat salah satu dari
empat hal, maka dalam dirinya tertanam satu kemunafikan sehingga ia
meninggalkannya, (yaitu) (1) Apabila berbicara ia berdusta (2) Apabila membuat
kesepakatan ia mengkhianati (3) Apabila berjanji ia mengingkari (4) Apabila
berdebat ia tidak jujur.' Namun di dalam hadits Sufyan disebutkan,
'Barangsiapa dalam dirinya terdapat salah satu dari empat hal ini maka di
dalam dirinya terdapat salah satu ciri kemunafikan. '"{Muslim
1/56}
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ
27- Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga (l) Apabila berbicara ia berdusta (2)
Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat"
{Muslim 1/56}
