![]() |
| ss |
9. Tanda-tanda Nabi SAW dan Iman
Kepadanya
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أُعْطِيَ مِنْ الْآيَاتِ مَا
مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا
أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
19- Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya
Rasulullah SAW telah bersabda, "Tidaklah ada seorang nabipun yang tidak
diberikan ayat-ayat (tanda-tanda kenabian) yang dengan itu manusia menjadi
beriman, dan sesungguhnya apa yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang
diwahyukan oleh Allah, maka aku berharap pengikutku adalah yang paling banyak di
antara nabi-nabi yang lain pada hari kiamat nanti. " {Muslim 1/92-93}
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ
الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي
أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
20- Dari Abu Hurairah SAW dari
Nabi SAW, beliau bersabda, "Demi jiwa Muhammad
yang berada di tangan-Nya, tidak seorangpun dari kalangan Yahudi atau Nasrani
dari umat ini yang mendengar ajaranku, kemudian ia mati tanpa mengimani risalahku,
kecuali ia tergolong penghuni neraka. " {Muslim
1/93}
عَنْ
صَالِحِ بْنِ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ رَأَيْتُ رَجُلًا
مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ سَأَلَ الشَّعْبِيَّ فَقَالَ يَا أَبَا عَمْرٍو إِنَّ مَنْ
قِبَلَنَا مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ يَقُولُونَ فِي الرَّجُلِ إِذَا أَعْتَقَ
أَمَتَهُ ثُمَّ تَزَوَّجَهَا فَهُوَ كَالرَّاكِبِ بَدَنَتَهُ فَقَالَ الشَّعْبِيُّ
حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ بْنُ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ
مَرَّتَيْنِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَأَدْرَكَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَآمَنَ بِهِ وَاتَّبَعَهُ
وَصَدَّقَهُ فَلَهُ أَجْرَانِ وَعَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَدَّى حَقَّ اللَّهِ تَعَالَى
وَحَقَّ سَيِّدِهِ فَلَهُ أَجْرَانِ وَرَجُلٌ كَانَتْ لَهُ أَمَةٌ فَغَذَّاهَا
فَأَحْسَنَ غِذَاءَهَا ثُمَّ أَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ أَدَبَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا
وَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ ثُمَّ قَالَ الشَّعْبِيُّ لِلْخُرَاسَانِيِّ خُذْ
هَذَا الْحَدِيثَ بِغَيْرِ شَيْءٍ فَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يَرْحَلُ فِيمَا دُونَ
هَذَا إِلَى الْمَدِينَةِ
21- Dari Shalih bin Shalih
Al Hamdani, dari Asy-Sya'bi, dia berkata, "Saya pernah melihat seorang laki-laki
dari Khurasan bertanya kepada Asy-Sya'bi, "Wahai Abu Amru! orang-orang dari
penduduk khurasan di daerah kami mengatakan, bahwa orang yang memerdekakan budak
perempuannya lalu ia menikahinya, maka seperti orang yang menunggangi untanya
sendiri." Asy-Sya'bi menjawab, "Bahwasanya Abu Burdah bin Abu Musa telah
memberitahuku (satu riwayat) dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Ada tiga macam orang diberi pahala dua kali,(l)
Ahli kitab yang beriman kepada nabinya, kemudian menemui masa Nabi Muhammad SAW,
lalu ia beriman, mengikuti dan membenarkannya, maka ia mendapat dua pahala.(2)
Seorang budak yang menunaikan hak Allah Azza wa Jalla dan hak majikannya, maka
ia mendapat dua pahala(3) Seorang laki-laki yang mempunyai budak perempuan lalu
memberinya makan dengan baik, memperlakukannya dengan baik, kemudian
memerdekakannya dan menikahinya, maka ia mendapat dua pahala. " As-Sya'bi kemudian mengatakan kepada orang Khurasan itu, "Terimalah
hadits ini tanpa ganjalan apapun." Laki-laki tersebut (orang Khurasan) pergi ke
Madinah dan bukan hanya mendapatkan hadits ini saja. {Muslim 1/93}
