![]() |
| ss |
3. Orang yang Membunuh Orang Kafir Setelah Mengucapkan
Kalimat Laa Ilaaha
Illallah
عَنْ
الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ لَقِيتُ رَجُلًا مِنْ الْكُفَّارِ فَقَاتَلَنِي فَضَرَبَ
إِحْدَى يَدَيَّ بِالسَّيْفِ فَقَطَعَهَا ثُمَّ لَاذَ مِنِّي بِشَجَرَةٍ فَقَالَ
أَسْلَمْتُ لِلَّهِ أَفَأَقْتُلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَعْدَ أَنْ قَالَهَا قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقْتُلْهُ قَالَ فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ قَدْ قَطَعَ يَدِي ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ بَعْدَ أَنْ
قَطَعَهَا أَفَأَقْتُلُهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَقْتُلْهُ فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ
وَإِنَّكَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ كَلِمَتَهُ الَّتِي قَالَ.
أَمَّا
الْأَوْزَاعِيُّ وَابْنُ جُرَيْجٍ فَفِي حَدِيثِهِمَا قَالَ (أَسْلَمْتُ
لِلَّهِ).وَأَمَّا مَعْمَرٌ فَفِي حَدِيثِهِ (فَلَمَّا أَهْوَيْتُ لِأَقْتُلَهُ
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ)
6- Dari Ai Miqdaad bin Al Aswad, dia berkata, "Wahai Rasulullah,
apa pendapatmu jika saya bertemu dengan orang kafir, tiba-tiba ia memerangiku
dan kemudian memotong salah satu tanganku hingga terputus, lalu ia berlindung
dari serangan saya di bawah pohon, lalu ia berkata, 'Saya masuk Islam karena
Allah.' Apakah boleh saya membunuhnya, wahai Rasulullah setelah ia mengucapkan
kalimat itu?" Rasulullah menjawab, "Jangan engkau membunuhnya." Al Miqdad
menuturkan, lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, bukankah dia telah
memotong tangan saya, kemudian dia mengucapkan kalimat itu, setelah dia memotong
tanganku, apakah boleh saya membunuhnya?," Beliau menjawab, "Janganlah kamu
membunuhnya, karena jika kamu membunuhnya maka sungguh ia dalam kedudukanmu
sebelum kamu membunuhnya, dan engkau berada dalam kedudukannya sebelum ia
mengucapkan kalimat tersebut. " Adapun Imam Al Auza'i dan Ibnu Juraij dalam
hadits mereka berdua disebutkan, "Orang itu berkata, 'Aslamtu Lillahi'
(saya telah masuk Islam karena Allah)!"Adapun Riwayat Ma'mar dalam
haditsnya, "Maka tatkala saya ingin membunuhnya, ia mengucapkan Laa Ilaaha Ila
Allahu." {Muslim 1/66-77}
عَنْ
أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ فَصَبَّحْنَا الْحُرَقَاتِ مِنْ جُهَيْنَةَ فَأَدْرَكْتُ
رَجُلًا فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَطَعَنْتُهُ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي مِنْ
ذَلِكَ فَذَكَرْتُهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَقَتَلْتَهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا
مِنْ السِّلَاحِ قَالَ أَفَلَا شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا
أَمْ لَا فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّي أَسْلَمْتُ
يَوْمَئِذٍ قَالَ فَقَالَ سَعْدٌ وَأَنَا وَاللَّهِ لَا أَقْتُلُ مُسْلِمًا حَتَّى
يَقْتُلَهُ ذُو الْبُطَيْنِ يَعْنِي أُسَامَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ أَلَمْ يَقُلْ
اللَّهُ وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ
لِلَّهِ فَقَالَ سَعْدٌ قَدْ قَاتَلْنَا حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَأَنْتَ
وَأَصْحَابُكَ تُرِيدُونَ أَنْ تُقَاتِلُوا حَتَّى تَكُونُ
فِتْنَةٌ
7- Dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Kami pernah dikirim
oleh Rasulullah dalam suatu peperangan, lalu kami sampai di Al Huruqat daerah
Juhainah pada pagi harinya, tiba-tiba saya berjumpa dengan seorang laki-laki,
dia berkata, 'Laa Ilaaha Illallah,' dan saya menikamnya. Tiba-tiba
terlintas dalam pikiran saya akan kejadian tersebut, lalu saya tuturkan hal ini
kepada Rasulullah SAW, maka beliau bertanya, "Apakah dia telah mengucapkan
kalimat Laa Ilaaha Illallahu, lalu kamu membunuhnya?!" Usamah berkata, lalu
saya berkata, "Wahai Rasulullah, bahwasanya dia mengucapkan kata tersebut karena
takut pedang (dibunuh)!" Beliau bertanya kembali, "Kenapa kamu tidak membelah
hatinya hingga kamu tahu apakah dia telah mengucapkannya atau tidak?!" Tak
henti-hentinya Beliau mengulang-ulangi perkataannya itu pada saya, hingga
seolah-olah aku berkeinginan masuk Islam. Usamah berkata,
Sa'ad berkata, "Adapun saya, demi Allah saya tidak membunuh seorang muslim
hingga ia dibunuh oleh Dzu al-Buthain yaitu Usamah." Seorang laki-laki
berkata, "Bukankah Allah berfirman, (Al Anfal, 39)? Lalu Sa'ad berkata,
"Sungguh kami telah berperang sehingga tidak menimbulkan fitnah, adapun
engkau (Usamah) dan para sahabatmu ingin memerangi sehingga menimbulkan fitnah!"
{Muslim 1/67-68}
عَنْ
صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ أَنَّهُ حَدَّثَ أَنَّ جُنْدَبَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
الْبَجَلِيَّ بَعَثَ إِلَى عَسْعَسِ بْنِ سَلَامَةَ زَمَنَ فِتْنَةِ ابْنِ
الزُّبَيْرِ فَقَالَ اجْمَعْ لِي نَفَرًا مِنْ إِخْوَانِكَ حَتَّى أُحَدِّثَهُمْ
فَبَعَثَ رَسُولًا إِلَيْهِمْ فَلَمَّا اجْتَمَعُوا جَاءَ جُنْدَبٌ وَعَلَيْهِ
بُرْنُسٌ أَصْفَرُ فَقَالَ تَحَدَّثُوا بِمَا كُنْتُمْ تَحَدَّثُونَ بِهِ حَتَّى
دَارَ الْحَدِيثُ فَلَمَّا دَارَ الْحَدِيثُ إِلَيْهِ حَسَرَ الْبُرْنُسَ عَنْ
رَأْسِهِ فَقَالَ إِنِّي أَتَيْتُكُمْ وَلَا أُرِيدُ أَنْ أُخْبِرَكُمْ عَنْ
نَبِيِّكُمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ
بَعْثًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ إِلَى قَوْمٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَإِنَّهُمْ
الْتَقَوْا فَكَانَ رَجُلٌ مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِذَا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلَى
رَجُلٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ وَإِنَّ رَجُلًا مِنْ
الْمُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ قَالَ وَكُنَّا نُحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ
زَيْدٍ فَلَمَّا رَفَعَ عَلَيْهِ السَّيْفَ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
فَقَتَلَهُ فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَسَأَلَهُ فَأَخْبَرَهُ حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَرَ الرَّجُلِ كَيْفَ صَنَعَ
فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ فَقَالَ لِمَ قَتَلْتَهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْجَعَ
فِي الْمُسْلِمِينَ وَقَتَلَ فُلَانًا وَفُلَانًا وَسَمَّى لَهُ نَفَرًا وَإِنِّي
حَمَلْتُ عَلَيْهِ فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَتَلْتَهُ قَالَ نَعَمْ
قَالَ فَكَيْفَ تَصْنَعُ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِذَا جَاءَتْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اسْتَغْفِرْ لِي قَالَ وَكَيْفَ تَصْنَعُ
بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِذَا جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ فَجَعَلَ لَا
يَزِيدُهُ عَلَى أَنْ يَقُولَ كَيْفَ تَصْنَعُ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِذَا
جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
8- Dari Shafyan bin Muhriz, bahwasanya Jundab bin Abdullah Al
Bajalli RA diutus untuk menemui As'as bin Salamah pada masa pergolakan Ibnu
Az-Zubair, kemudian ia berkata kepada As'as, "Kumpulkan padaku teman-teman dari
golonganmu sehingga saya dapat berbicara dengan mereka." Maka As'as mengirim
seorang utusan kepada mereka. Tatkala mereka telah berkumpul, datanglah Jundab
dengan mengenakan 'burnus' kuning, seraya berkata, "Ceritakanlah apa
yang terjadi terhadap kalian semua!" pembicaraanpun berlangsung. Tatkala
pembicaraan itu
berlangsung, Jundab membuka tutup kepala burnus itu, kemudian ia berkata,
"Sesungguhnya saya telah mendatangi kalian dan saya tidak ingin memberitahu
kalian kecuali dari Nabi kalian, Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah mengirim
utusan kaum muslimin kepada kaum musyrikin (dalam suatu pertempuran), dan mereka
sungguh telah bertemu. Ketika seorang dari kaum musyrikin itu ingin menyerang
seorang dari kaum muslimin maka ia pun menyerang dan membunuhnya, dan
sesungguhnya seorang dari kaum muslimin menyerang seorang dari kaum musyrikin
itu tatkala ia lengah. Jundab berkata, "Kami memberitahu bahwa seorang dari kaum
muslimin itu adalah Usamah bin Zaid, lalu ketika Usamah mengangkat pedangnya
(hendak membunuhnya), dia (orang musyrik) mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allahu,
namun Usamah bin Zaid tetap membunuhnya. Kemudian datanglah pembawa berita
kepada Nabi SAW kemudian Nabi bertanya kepadanya, lalu iapun memberitahu Nabi
SAW apa yang telah diperbuat Usamah. Lalu beliau memanggil Usamah seraya
bertanya, "Mengapa kamu membunuh orang musyrik yang telah mengucapkan Laa
Ilaaha Illallahu?" Usamah menjawab, "Wahai Rasulullah! Orang tersebut telah
menyakiti kaum muslimin dan telah membunuh si fulan dan si fulan dan
sesungguhnya saya telah menyerangnya, lalu ketika ia melihat pedang saya, maka
ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallahu." Rasulullah bertanya, "Apakah
engkau membunuhnya?!" Usamah menjawab, "Ya." Nabi SAW bertanya
kembali, "Bagaimana kamu mempertanggung-jawabkan perbuatanmu terhadap orang
(yang kamu bunuh) itu yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallahu apabila
hari kiamat tiba? " Usamah menjawab, "Wahai Rasulullah! Mohonlah ampunan
untukku." Rasulullah bertanya kembali, "Bagaimana kamu mempertanggung
jawabkan perbuatanmu terhadap orang (yang kamu bunuh) itu yang telah mengucapkan
Laa Ilaaha Illallahu apabila hari kiamat tiba?, " Jundab berkata,
"Rasulullah tidak menambah kata-kata lagi kepada Usamah selain ucapan,
'Bagaimana kamu mempertanggungjawabkan perbuatanmu terhadap orang (yang kamu
bunuh) itu yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah apabila hari kiamat tiba?"
{Muslim 1/68-69}
